Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

Fungsi Jantung
Memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ tersebut.
Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar:
a) Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.
b) Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.
c) Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem jantung dan pembuluh darah dan pengobatannya.
A. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah masalah sirkulasi darah, akibat akumulasi deposit lemak dalam dinding pembuluh darah, terutama arteri. Dengan kata lain, arteri terutama dipengaruhi oleh aterosklerosis. Selama periode waktu, arteri mengeras dan dinding kehilangan elastisitasnya.
Awalnya, kolesterol yang dibawa oleh darah menumpuk.Semakin lama, tumpukan kolesterol itu akan mengeras dan mempersempit saluran pembuluh darah. Akibatnya, terjadigangguan peredaran darah dan oksigen dalam tubuh.Celakanya lagi, plak kolesterol yang terbentuk di dalampembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah. Bila terjadipecahan, dapat menimbulkan luka pada dinding pembuluhdarah
Gejala-Gejala yang timbul :
a. Nyeri di dada
b. Lemah dan lelah
c. Sesak Nafas

Obat-obat yang biasa digunakan :
a. Obat-obat, mencegah pembentukan bekuan darah, seperti aspirin / clopidogrel (Plaviks);
b. Obat untuk mengontrol tekanan darah tinggi; Alfa Blocker, Antagonis Ca
c. Obat untuk menurunkan kolesterol tinggi; Simvastatin
d. Obat-obat, yang meningkatkan aliran darah melalui arteri yang menyempit, seperti cilostazol atau pentoxifylline (Trental)

B. Angina Pektoris
Angina, ditandai dengan berat dan berulang ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan karena kurangnya pasokan darah dan / atau suplai oksigen pada otot jantung. Pada dasarnya, itu diwujudkan sebagai komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Jadi, itu harus dibawa ke perhatian dokter sesegera mungkin.

Obat-obat yang biasa digunakan.
1. Golongan nitrat
a. Gliseril trinitrat
b. Isosorbid dinitrat
c. Isosorbid mononitrat
d. Pentaeritritol tetranitrat

2. Golongan antagonis kalsium
a. Amplidipin besilat
b. Diltiazem hidroklorida
c. Nifedipin
3. Golongan beta-bloker
a. Propranolol hidroklorida, kodenya 7-138
b. Asebutolol, kodenya 7-138
c. Atenolol

C. Infark Jantung
Serangan Jantung (infark miokardial), (myocard infarct),(miokard infark) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen
Infark Miokard mengganggu fungsi ventrikuler dan presdiposisi terhadap perubahan hemodinamik yang meliputi: kemunduran
kontraksi, penurunan stroke volume, gera kan dinding abnormal, penurunan fraksi ejeksi peningkatan ventrikuler kiri pada akhir sistole dan volume akhir diastole, dan peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikuler. Mekanisme kompensasi output cardial dan perfusi yang mungkin meliputi stimulasi refleks simpatetik untuk meningkatkan kecepatan jantung, vasokontriksi, hipertrofi ventrikuler, serta retensi air tuntutan dengan dan menurunkan tuntutan terhadap oksigen

Obat-obat yang biasa digunakan :
1. Obat Fibrinolitik : Streptokinase, Reteplase (Retavase), Tenekteplase (TNKase)
2. Golongan nitrat
a. Gliseril trinitrat
b. Isosorbid dinitrat
c. Isosorbid mononitrat
d. Pentaeritritol tetranitrat
3. Golongan antagonis kalsium
a. Amplidipin besilat
b. Diltiazem hidroklorida
c. Nifedipin
4. Golongan beta-bloker
a. Propranolol hidroklorida, kodenya 7-138
b. Asebutolol, kodenya 7-138
c. Atenolol

D. Aritmia
Aritmia merupakan gangguan ritme normal jantung karena terjadi malfungsi sistem konduktivitas elektrik. Malfungsi dapat menyebabkan perubahan pada frekuensi denyut jantung, ritme, pengaturan dan tempat asal impuls, atau konduksi elektrik pada otot jantung. Dalam keadaan normal ritme jantung diatur dan dipengaruhi oleh faktor intriktik, faktor ekstristik jantung.
Pada dasarnya gangguan ritme jantung dapat terjadi karena gangguan pembentukan impuls, gangguan konduksi impuls atau kombinasi kedua gangguan tersebut. Kadang-kadang nodus SA, impuls terbentuk terlalu cepat , terlalu lambat atau tidak teratur sehingga terjadi kelainan seperti takikardia sinus, bradikardia sinus, aritmia sinus, dan henti sinus, yang dapat mengakibatkan henti jantung

Obat-obat yang biasa digunakan :
Klasifikasi obat antiaritmia dibagi menjadi 4 ( empat ) kelas, yaitu :
1) Kelas 1, obat yang bekerja menghambat kanal ion natrium yang tergantung voltase, misalnya prokainamid, lidokain, dan flekainid.
2) Kelas 2, obat golongan β-blocker, misalnya propanolol.
3) Kelas 3, obat penghambat kanal ion kalium, misalnya bretilium, amiodaron.
4) Kelas 4, obat penghambat kanal ion klorida, misalnya verapamil

E. Hipertensi
Penyakit hipertensi atau yang sering disebut dengan darah tinggi adalah penyakit yang banyak dialami oleh sebagian orang terutama pada orang-orang yang lansia atau lanjut usia. Penyakit ini menimbulkan gejala hipertensi yang sering dialami oleh penderitanya. Di sini, tekanan darah (sistolik dan diastolik) membaca tetap konsisten lebih tinggi dari tingkat yang direkomendasikan normal. Jika tidak ditangani tepat waktu, hipertensi menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah secara reversible, antara lain :
a. Garam. Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga volume darah bertambah dan menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat. Juga memperkuat efek vasokonstriksi noradrenalin.
b. Merokok. Nikotin dalam rokok berefek vasokonstriksi dan meningkatkan tekanan darah. Merokok memperkuat efek buruk dari hipertensi terhadap sistem pembuluh
c. Pil Anti hamil. Pil anti hamil mengandung hormone wanita estrogen, yang juga bersifat retensi terhadap garam dan air
d. Strees (ketegangan emosional) dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara akibat pelepasan adrenalin dan noradrenali.
Gejala-gejala yang timbul :
a. Biasanya orang yang menderita hipertensi akan mengalami sakit kepala, pusing yang sering dirasakan akibat tekanan darahnya naik melebihi batas normal.
b. Wajah akan menjadi kemerahan.
c. Pada sebagian orang akan mengalami detak jantung yang berdebar-debar.
d. Orang yang mengalami darah tinggi akan mengalami gejala hipertensi seperti pandangan mata menjadi kabur atau menjadi tidak jelas.
e. Sering buang air kecil dan sulit berkonsentrasi.
f. Sering mudah kelelahan saat melakukan berbagai aktivitas.
g. Sering terjadi pendarah di hidung atau mimisan.
h. Gejala hipertensi yang parah bisa menyebabkan seseorang mengalami vertigo.
i. Orang yang mempunyai darah tinggi biasanya akan sensitif dan mudah marah terhadap hal-hal yang tidak dia sukai

Obat-obat yang biasa digunakan :
1. Obat yang mempengaruhi resistensi perifer, meliputi :
a. α-blocker,
b. Calcium antagonist,
c. Golongan nitrat,
2. Obat diuresis ( penurunan volume darah ), meliputi :
a. Thiazid,
b. Furosemid,
c. Diuresis hemat kalium,
3. Obat yang mempengaruhi sistem renin-angiotenin, meliputi :
a. ACE inhibitors,
b. Antagonist reseptor angiotensin II,

4. Obat yang mempengaruhi curah jantung, meliputi :
a. Non-selective β Blockers,
b. Selective β Blockers,
5. Obat bereaksi pada pusat ( central blockers ), meliputi :
a. Klonidin
b. Metildopa
a. Guanabenz